Cover

Panen Padi Organik dan Cabe Merah Besar, Bersama Penjabat Wali Kota Probolinggo, Nurkholis

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Probolinggo melaksanakan kegiatan Pembukaan Pelatihan Identifikasi Kesuburan Tanah, sekaligus melaksankan panen Padi Organik Dan  Cabe Merah Besar Teknologi Irigasi Tetes serta Penyerahan Simbolis Bantuan Benih Jagung dari Kementerian Pertanian dan Bahan Praktek Pelatihan Hidroponik pada hari Jumat, 26 April 2024 bertempat di area Demplot Pertanian Organik Jalan Sunan Muria, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran.

Ikut hadir dalam kegiatan ini, Penjabat Wali Kota Probolinggo, Nurkholis didampingi Kapolres Probolinggo Kota, Wadi Sa’bani memanen padi yang dibudidayakan secara organik di lahan demplot dengan menaiki combine harveste. Lahan demplot organik tersebut memiliki luas 1,2 hektar yang ditanami padi non hibrida varietas inpari 32. Jumlah pupuk organik yang digunakan sebanyak 18 ton dengan hasil ubinan rata-rata 4,45 kg atau dengan estimasi hasil produksi sebanyak 7,12 ton per hektar gabah kering sawah (GKS). 

Penjabat Wali Kota Probolinggo mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan yang sudah melaksanakan inovasi dalam berbudidaya pertanian secara organik dan berharap terus melaksanakan pembinaan dan pendampingan kepada petani agar semakin banyak petani di Kota Probolinggo yang tertarik untuk menerapkan pertanian organik di lahannya masing-masing.  Sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing komoditas pertanian dan mendukung tercapainya ketahanan pangan menuju peningkatan kesejahteraan bersama.

Pj. Wali Kota Probolinggo bersama Kasdim 0820/Probolinggo, Kepala BPS Kota Probolinggo Mouna Sri Wahyuni, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Febrina,  Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono dan Kepala Perangkat Daerah, Camat, serta Lurah setempat kemudian bergeser ke lokasi panen cabe merah besar yang dibudidaya dengan teknologi irigasi tetes.

Pada Kesempatan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Aries Santoso menyampaikan bahwa Kegiatan ini memacu petani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Karena selain jumlahnya yang semakin terbatas, harganya mahal, pupuk kimia juga berdampak pada kerusakan tanah dan pastinya tidak ramah lingkungan. Sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapankan bisa merubah pola pemanfaatan pupuk yang ada bagi para petani di Kota Probolinggo.

Selain itu, petani juga mendapat wawasan dari narasumber Direktur Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) Indonesia, Purnomo untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian utamanya tanaman pangan hortikultura guna mendukung ketahanan pangan melalui peningkatan pro digitas pertanian dengan gerakan tanam (Genta) Organik Seloliman. Sehingga dapat mencapai ketahanan serta kemadirian pangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *