Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Hidroponik Sebagai Upaya Ketahanan Pangan Keluarga
Kota Probolinggo merupakan salah satu daerah perkotaan yang memiliki potensi di sektor pertanian, terbukti dengan masih adanya eksistensi lahan pertanian seluas 2365 hektar di dalamnya. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk berbanding lurus dengan kebutuhan akan tempat tinggal, alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman atau perumahan tidak dapat terhindarkan. Padahal kebutuhan akan pangan juga berjalan beriringan dengan pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu penting untuk tetap memperkuat ketahanan pangan masyarakat dengan dimulai dari ketahanan pangan di tingkat keluarga.
Keterbatasan lahan bukanlah mejadi hambatan untuk melakukan kegiatan usaha tani atau budidaya pertanian. Justru dengan lahan yang semakin minim membuat kita harus berpikir kreatif dan inovatif agar pertanian tetap dapat bertahan dan berkembang di Kota Probolinggo. Salah satu kegiatan pertanian berbasis teknologi yang dapat dikuasai masyarakat, adalah dengan bertani secara hidroponik.
Kelebihan hidroponik selain penggunaan lahan yang terbatas, tanaman juga dapat tumbuh tak kenal tempat, serta tak tergantung pada musim. Keberhasilan tanaman untuk tumbuh lebih terjamin dan perawatannya lebih praktis dan efisien. Maka dari itu Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Hidroponik sebagai upaya ketahanan pangan keluarga. Peserta pelatihan sebanyak 30 orang yang berasal dari perwakilan kelompok pekarangan pangan lestari (P2L) dan penggiat hidroponik Kota Probolinggo.
Pelatihan hidroponik ini akan dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan dengan materi yang terstruktur mulai dari teknik budidaya, panen dan pasca panen, hingga pemasaran hasil pertanian hidroponik. Pada pelatihan pertama yang dilaksanakan pada Hari Rabu (24/04/2024) peserta pelatihan selain mendapatkan materi, juga akan mendapatkan satu set peralatan hidroponik. Harapannya setelah pelatihan ini peserta dapat mengembangkan pertanian hidroponik di rumah masing-masing yang nantinya akan bermanfaat dan menghasilkan secara ekonomis, serta dapat berkontribusi sebagai penyedia bahan pangan untuk menunjang ketahanan pangan keluarga dan masyarakat luas.
