Penanaman Cemara Udang

May 19, 2016
Administrator
Berita, PSDKP

Cemara Udang dengan bahasa latin Casuanira Equisetifolia yang juga termasuk dalam jenis cemara merupakan tumbuhan yang unik dengan bentuk batangn dan daunnya yang memiliki niali seni yang cukup tinggi, dan setiap pohon cemara udang selalu memiliki bentuk yang unik, memiliki ukuran berbeda dari setiap batang hingga tangkai daunnya, walupun asal usul budidaya cemara udang itu sendiri dari pantai namun tanaman ini bisa hidup dengan baik walaupun ditanam didaerah Pegunungan sekalipun. Selain itu juga pohon cemara udang mampu menahan tiupan angin kencang, bisa menahan hempasan gelombang air laut dan terpaan pasir yang bergulung di sepanjang pantai yang sangat baik digunakan sebagai windbarier di kawasan pantai yang renta terhadap bahaya tiupan angin kencang atau berfungsi sebagai pencegah terjadinya sunami, selain itu juga bisa membentuk hutan dan merupakan habitat dari berbagai jenis binatang

Namun karena beberapa faktor,antara lain kemiskinan, rendahnya pola pikir, keserakahan manusia, kurangnya kesadaran banyak yang mengeksploitasinya dengan memanfaatkan kayu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pemukiman. Hal itu tentunya dapat menurunkan kualitas lingkungan terutama di daerah pesisir yang secara tidak langsung berdamapak terhadap manusia.

Demikian juga di Kota Probolinggo, dengan panjang pantai sekitar 7 km,terdapat suatu wilayah yang sangat penting dan berguna untuk dilakukan penanaman cemara udang supaya bisa memiliki nilai ekowisata tersendiri. Pentingnya keberadaan cemara udang tersebut menjadikan potensi yang ada harus kita maksimalkan. Apalagi di bagian barat Kota Probolinggo (Kelurahan Pilang) pesisr pantai pilang terdapat kerusakan/kematian pesisr pantai pilang sekitar 23ha akibat erupsi gunung bromo.

Dari beberapa faktor diatas maka dilaksanakannya Kegiatan Rehabilitasi Kawasan Konservasi Laut Pesisir dan Perairan Umum yang initinya adalah penanaman bibit cemara udang dikarenakan daerah yang ditanami tersubut sangat berpeluang menjadi kawasan ekowisata, bahkan mengetahui perkembangan tanaman cemara udang yang sudah ditanam bibit dari tahun-tahun sebelumnya, sangat berpengaruh bagi masyarakat yang berada didaerah kawasn tersebut sehingga kita dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki dari tahun-tahun sebelumnya sampai dengan tahun yang akan datang dikarenakan Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan akas selalu melakukan kegiatan rutin penanaman bibit cemara udang.

Kegiatan Rehabilitasi Kawasan Konservasi Laut dan Perairan Umum dengan penanaman cemara udang ini dilaksanakan di wilayah Pesisir atau Pantai Pilang yang terkena dampak erupsi gunung bromo pada tahun 2010, Pelaksanan penenaman cemara udang itu sendiri dilakukan dalam jangka waktu 2 ( dua ) hari, Pada Hari Rabu dan Hari Kamis, tanggal 6 dan 7 April 2016, Dalam pelaksanaan penanaman bibit cemara udang itu sendiri dilaksanakan sesuai dengan pasang surut air laut supaya mempermudah proses penanaman cemara udang itu sendiri maupun penanaman Ajirnya ( bambu penyangga bibit cemara udang ), jumlah bibit cemara udang sebanyak ±2.000 bibit cemara udang dan 2.000 Ajir yang semuanya ditanam di pantai Pesisir Pilang Kel. Pilang Kec. Kademangan, dalam pemebelian cemara udang itu sendiri sudah mendapatkan ajir dari pihak penjual.

Dalam pelaksanakan kegiatan tersebut dihadiri anggota,pengurus serta ketua dari kelompok POKMASWAS “ Pilang Lestari “, karena Kelompok tersebut yang ditugasi bertanggung jawab penuh dalam proses penaman, hadir juga dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Probolinggo di Bidang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dari Kasi Konservasi yang sekaligus mempunyai kegiatan tersebut. Ketua Kelompok Pokmaswas Pilang sendiri memberikan arahan pada seluruh anggotanya yang melaksanakan kegiatan penaman itu dalam arahanya penanaman Cemara udang tersebut supaya berupaya sebaik mungkin menjaga dan melestarikan bibit cemara udang supaya bisa tumbuh sesuai dengan yang diinginkan semua pihak terutama pihak Dinas Kelutan dan Perikanan Kota Probolinggo dan bisa melakukan penanaman kembali dan bisa berkembang menjadi kawasan konservasi yang mepunyai nilai ekowisata yang tinggi.