MOL Kecamatan Kanigaran

Penerapan MOL Pada Pertanian di Kota Probolinggo

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Probolinggo tidak henti hentinya menerapkan teknologi Pertanian ramah lingkungan. Salah satunya adalah penerapan MOL atau Mikroorganisme Lokal.

Mikroorganisme lokal ini berfungsi untuk memberi bantuan unsur hara dan mencegah serangan hama dan penyakit (sebagaipenolak, penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh dan bentuk lainnya) serta menambah mikroorganisme menguntungkan tanaman ke dalam tanah. Bahan utama pembuatan MOL antara lain limbah rumah tangga (kulit buah, buah yang sudah busuk, sisa panen sayur, nasi basi), air cucian beras, air kelapa, bekicot, (jeroan sapi, kambing, ayam), dan bahan bahan sisa tumbuhan dan hewan lainnya.

Pada Rabu Tanggal 26 Juli 2023 kemarin, pada kegiatan SL-PTT Jagung di Kecamatan Wonoasih dan Kanigaran, dilakukan pembuatan MOL dari bahan antara lain air cucian beras, air kelapa, terasi, nanas, bonggol pisang, gula merah, air rebusan kentang, dan bekatul atau dedak. Bahan bahan tersebut dicampurkan jadi satu dalam satu timba besar dan kemudian di fermentasi minimal selama 14 hari. Semakin lama proses fermentasi maka semakin bagus pula MOL yang dihasilkan. MOL sudah siap ditandai dengan bau khas sepeteri tapai.

Dengan menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL) sebagai bahan pengendali OPT akan mengurangi biaya pembelian pestisida kimia karena MOL dapat dibuat secara mandiri oleh petani dan komposisi bahan tersedia di lingkungan sekitar petani. Menurunkan efek samping yang diberikan terhadap kesehatan petani saat pengaplikasian karena MOL terdiri dari bahan alam dan ramah lingkungan. Penggunaan Mikro Organisme Lokal (MOL) tidak memberikan dampak negatif sehingga hasil panen lebih aman dan sehat karena terhindar dari residu kimia dari pestisida. Penggunaan Mikro Organisme Lokal (MOL) sangat ramah lingkungan sehingga ekosistem di lingkungan sekitar lahan pertanian lebih terjaga keseimbangannya. Mendapatkan hasil panen yang sehat dan produktivitas  tinggi.