3

SETETES MOL, SEJUTA KEHIDUPAN

Salah satu inovasi yang dikembangkan di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Probolinggo adalah penerapan Mikroorganisme Lokal (MOL). Mikroorganisme lokal ini berfungsi untuk memberi bantuan unsur hara dan mencegah serangan hama dan penyakit (sebagaipenolak, penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh dan bentuk lainnya) serta menambah mikroorganisme menguntungkan tanaman ke dalam tanah. Bahan utama pembuatan MOL antara lain limbah rumah tangga (kulit buah, buah yang sudah busuk, sisa panen sayur, nasi basi), air cucian beras, air kelapa, bekicot, (jeroan sapi, kambing, ayam), dan bahan bahan sisa tumbuhan dan hewan lainnya.

Tujuan penerapan MOL yakni Menciptakan kondisi fisik tanaman yang lebih baik (sehat dan terhindar dari serangan OPT), meningkatkan produksi tanaman, Untuk menekan biaya produksi, menciptakan hasil panen atau pangan yang sehat dan bebas residu kimia, menciptakan keseimbangan lingkungan sehingga lebih terjaga, dan menciptakan kondisi yang aman bagi petani saat pengaplikasian.

Manfaat penerapan MOL yakni

  1. Dengan menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL) sebagai bahan pengendali OPT akan mengurangi biaya pembelian pestisida kimia karena MOL dapat dibuat secara mandiri oleh petani dan komposisi bahan tersedia di lingkungan sekitar petani.
  2. Menurunkan efek samping yang diberikan terhadap kesehatan petani saat pengaplikasian karena MOL terdiri dari bahan alam dan ramah lingkungan
  3. Penggunaan Mikro Organisme Lokal (MOL) tidak memberikan dampak negatif sehingga hasil panen lebih aman dan sehat karena terhindar dari residu kimia dari pestisida
  4. Penggunaan Mikro Organisme Lokal (MOL) sangat ramah lingkungan sehingga ekosistem di lingkungan sekitar lahan pertanian lebih terjaga keseimbangannya
  5. Mendapatkan hasil panen yang sehat dan produktivitas tinggi.