Btpb

Sosialisasi Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Berbahaya

Bahan Tambahan Pangan Berbahaya dapat berupa ekstrak bahan alami atau hasil sintesis kimia. Bahan yang berasal dari alam umumnya tidak berbahaya, sementara Bahan Tambahan Pangan artifisial atau sintetik mempunyai risiko terhadap kesehatan jika disalahgunakan pemakaiannya. Produsen pangan skala rumah tangga atau industri kecil memakai Bahan tambahan yang dinyatakan berbahaya bagi kesehatan karena alasan biaya. Tidak jarang, produk pangan ditambahkan zat yang bukan untuk makanan tapi untuk industri lain, misalnya untuk tekstil, dan cat. Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) menemukan banyak produk-produk yang mengandung formalin. Formalin bersifat desinfektan, pembunuh hama, dan sering dipakai untuk mengaetkan mayat. Pewarna tekstil seperti Rhodamin B sering pula ditemukan pada kerupuk dan terasi. Mengkonsumsi makanan yang mengandung formalin atau Rhodamin dapat menyebabkan kerusakan organ dalam tubuh dan kanker.

Dapat kita ketahui banyak jenis BTP yang dapat digunakan secara legal. Namun pada kenyataannya masih banyak para produsen makanan yang menggunakan bahan additive terlarang pada makanan terutama produk hasil perikanan seperti :

  1. Formalin. Formalin merupakan bahan pengawet makanan yang berbahaya. Beberapa produk makanan yang sering ditemukan menggunakan formalin sebagai bahan pengawet adalah mie telur, ikan asin, bakso. ormalin bagi tubuh manusia diketahui sebagai zat beracun, karsinogenik yang menyebabkan kanker, mutagen, korosif dan iritatif. Paparan kronik formalin dapat menyebabkan sakit kepala, radang hidung kronis (rhinitis), mual – mual gangguan pernapasan  baik batuk kronis atau sesak nafas kronis. Ganggua pada pada persyarafan berupa susah tidur, sensitive, mudah lupa, sulit konsentrasi. Pada perempuan gangguan menstruasi dan infertilitas. Penggunaan formalin dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan.
  2. Boraks. Boraks merupakan bahan pengenyal berbahaya yang sering digunakan pada bakso. Boraks bersifat akumulatif terhadap kesehatan (terkumpul sedikit demi sedikit dalam otak, hati dan testis (alat kelamin pria). Kalau dosisnya sudah tinggi bias timbul bias timbul pusing – pusing, muntah, mencret, kram perut, bahkan kematian.
  3. Sakarin. Sakarin merupakan bahan pemanis buatan yang berbahaya. Biasanya digunakan pada produk es sirup. Sakarin dapat menyebabkan kanker kantung kemih dan bersifat karsinogenik pada binatang.
  4. Siklamat. Siklamat merupakan bahan pemanis buatan berbahaya yang biasanya diigunakan pedagang dalam pembuatan sirup. Siklamat berpotensi menyebabkan pengecilan testicular dan kerusakan kromosom.
  5. Rhodamin. Rhodamin B merupakan bahan pewarna merah untuk tekstil, namun ada beberapa pedagang nakal yang menyalahgunakan sebagai pewarna limun, sirup, permen, ikan asap, sosis, macaroni goring, terasi. Rhodamin B dapat memicu kanker, keracunan, iritasi paru – paru, mata, tenggorokan, hidung dan usus, ketika diujikan pada mencit dan tikus menimbulkan efek pertumbuhan badan yang lambat dan munculnya sifat gelisah.
  6. Metanil Yellow. Bahan makanan berbahaya yang sering dipakai sebagai pewarna kerupuk, makanan ringan, kembang gula, sirup, manisan. Zat pewarna ini biasanya memiliki warna lebih terang dan memiliki rasa agak pahit. Metanil yellow dapat menyebabkan kanker, keracunana, iritasi paru – paru, mata tenggorokan, hidung dan usus.

Kegiatan Sosialisasi Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Berbahaya Yang Dilarang Dalam Produk Perikanan dilaksanakan hari Kamis Tanggal 06 Oktober 2016  pukul 09.00 WIB Di Pendopo Kel. Ketapang  Kota Probolinggo dengan peserta sebanyak 75 orang yang terdiri dari 25 orang pedangan Pasar, 15 Orang Pengawas Perikanan, 15 Orang Pengolah Produk Perikanan dan 20 Orang Pemasar Produk Perikanan.

(Team Admin Website DKP Kota Probolinggo)