Cover

Pelatihan Dendeng Lele dan Soes Mangrove

Ikan merupakan salah satu bahan pangan sumber protein hewani (ikan) yang banyak disukai dan dikonsumsi masyarakat. Hal ini disamping karena relatif murah harganya dan mudah mendapatkannya serta nilai gizinya yang cukup tinggi yang dapat menjaga stabilitas dan kesehatan tubuh, juga dapat meningkatkan kecerdasan otak pada anak. Namun ikan sangat cepat sekali mengalami proses kemunduran mutu yang mengarah kepada pembusukan. Oleh karena itu pengawetan dan pengolahan ikan yang baik sangat diperlukan. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan nelayan, masyarakat pada umumnya, dan dapat pula memenuhi kebutuhan protein ikani bagi masyarakat konsumen yang jauh dari daerah produsen ikan segar, serta dapat mengendalikan over produksi ikan segar yang pada umumnya terjadi ketika musim ikan. Pengolahan ikan merupakan suatu cara pengawetan ikan yang sudah sangat lama dikenal dan dilakukan oleh masyarakat. Usaha pengolahan ikan yang dilakukan oleh masyarakat nelayan di daerah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil pada umumnya menggunakan teknologi yang sangat sederhana yang diwariskan secara turun-tenurun dari para pendahulunya, dengan modal dan skala usaha yang sangat terbatas serta lebih bersifat subsisten.

Salah satu jenis ikan air tawar yang dapat dimanfaatkan untuk membuat makanan olahan adalah ikan Lele (Clarias sp). Ikan lele pada umumnya sudah familier dan tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Ikan Lele mudah didapat dan sebagian besar masyarakat mengenal ikan Lele. Ikan Lele mengandung nilai gizi yang tidak kalah pentingnya dengan daging hewan darat lainnya. Bahkan daging ikan Lele pada umumnya mengandung kolesterol yang lebih rendah dan baik untuk kecerdasan otak, khususnya bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.

Sebagaian masyarakat pada umumnya mempunyai tingkat konsumsi yang rendah terhadap Ikan Lele jika dikonsumsi langsung tanpa diolah, oleh karenanya dengan diolah menjadi berbagai macam olahan diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap ikan lele. Bahkan dapat dijadikan suatu peluang usaha yang menjanjikan. Baik skala rumah tangga ataupun skala industri besar.

Alasan pemilihan materi dendeng lele dan soes mangrove karena produk-produk tersebut merupakan produk olahan perikanan yang cukup digemari oleh masyarakat dan merupakan terobosan baru dalam dunia perikanan serta ketersediaan bahan baku yang melimpah sepanjang tahun. Selain cara pembuatannya yang sederhana dan produk yang praktis disiapkan terutama untuk anak-anak dengan berbagai bentuk yang menarik. Selain itu juga dalam pembuatan produk tersebut tidak memakai bahan pengawet.

Dendeng adalah produk tradisional ,dan belum mempunyai standarisasi yang jelas sehingga mem-punyai sifat dan ciri tersendiri dalam pembuatannya dan tergantung kebiasaan daerah masing-masing. Pada prinsipnya,pembuatan dendeng dilakukan pengirisan terhadap daging setebal lebih kurang 2 mm, kemudian diberi bumbu dan dikeringkan. Berdasarkan pembuatannya,dendeng dapat dikelompokkan atas 3,yaitu dendeng basah,dendeng kering,dan dendeng giling. dari segi rasa dendeng ada yang mempunyai rasa manis dan tawar.untuk memperbaiki tekstur dan warna sebaiknya dilakukan curing terhadap daging terlebih dahulu sebelum diiris.

Dalam pembuatan dendeng ini kita meperlu dilakukan penambahan bumbu-bumbu untuk meningkatkan cita rasa dan anti mikroba bertujuan pengempukan daging dengan cara menggunakan papain. Untuk dendeng giling ditambahkan enzim omelin biasa digunakan untuk mengempukkan daging,supaya kita makan terasa enak dan mudah dikonsumsi secara baik.

Dalam produk ini emilih dendeng ikan lele, karena ikan mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi 19,9(g). Sehingga dikonsumsi bermutu tinggi bagi kesehatan.dalam produk ini merupakan bahan makanan yang mudah busuk. Pembusukan ini terjadi antara lain oleh perlakuan ikan sebelum mati.ikan yang tidak banyak berontak sebelum mati akan segar lebih lama dari pada ikan yang berontak. Produk ini melalui perlakuan sebelum ikan yang mati supaya tidak mengakibatkan terjadi kebusukan pada ikan tersebut. Dendeng ini kami menambahkan tepung tapioka bertujuan untuk mengikat dan pengentalan pada daging ikan tersebut dan juga memiliki nilai gizi.Dalam pembuatan ini juga memakai bahan tambahan tepung tapioka dan jantung pisang bertujuan untuk mengikat dan pengentalan pada adonan daging ikan tersebut dan juga memiliki nilai gizi.Selain jantung pisang ada juga bahan tambahan makan seperti daun singkong dan lain-lain.Yang penting nilai gizinya sama.

Untuk melakukan proses pembuatan dendeng ikan lele ini juga melakukan pengukusan,pencetakan dan pengeringan. Untuk pengukusan daging ikan lele setelah di cincang bertujuan untuk daging tersebut dimakan empuk dan tidak bau amis atau apek.Pencetakan kita harus memakai plastic dan minyak.Bertujuan mudah dicetak dan dibentuk.Untuk pencetakan kita melakukan setebalan 0,5 atau 2 mm agar mempercepat dalam proses pengeringan dan tidak memakan waktu lama.Untuk suhu pengeringan dendeng diatas 27 derjat celcius.