Sosialisasi Udang01

Sosialisasi Budidaya Udang Galah

Udang Galah merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang biasa dikonsumsi atau dijual. Bila ingin membudidayakan udang galah, sebelumnya harus tahu cara budidaya udang galah yang benar. Dengan mengetahui cara beternak yang benar, akan mendapatkan hasil yang berkualitas. Sosialisasi ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24 November 2016 bertempat di Pos Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Probolinggo. Dihadiri oleh Kepala Bidang Budidaya dan Perbenihan, Kepala Seksi Teknologi Budidaya dan Pengendalian Lingkungan dan pembudidaya ikan sebanyak 40 orang.

Mempersiapkan Kolam.

Kolam atau tambak hendaknya dibuat dengan bentuk memanjang agar mempermudah sirkulasi oksigen saat air mengalir. Perlu diberikan pematang yang cukup kuat dengan lebar 1 meter atau lebih. Perlu juga diberikan shelter untuk tempat perlindungan saat udang melakukan proses molting. Shelter bisa dibuat dari pelepah daun kelapa atau dengan waring dan bambu membentang.

Lokasi Budidaya

Daerah yang tepat untuk teknik beternak udang galah adalah dataran rendah dengan ketinggian 400 m dpl. Tanah harus berlumpur dan berpasir, dan juga bebas banjir. Tingkat pH yang baik adalah 7-8 dan karena udang membutuhkan air yang mengalir, maka harus ada sumber air yang dapat dialirkan ke kolam. Udang galah dapat dibudidayakan di kolam beton dan terpal.

Mempersiapkan Benih

Ciri bibit udang galah yang baik adalah jenis murni monospecies Macrobrachium Rosenbergii, bebas cacat fisik dan parasit, bergerak aktif dan mempunyai ukuran yang sama. Sebelum menebar bibit udang galah, hendaknya bibit diaklimatisasi dahulu dengan cara rendam kantung berisi bibit udang galah didalam kolam selama 15 menit, lalu buka penutup kantung selama 15 menit dan tumpahkan secara perlahan. Satu tips, usahakan bibit udang berenang sendiri keluar dari kantung agar mudah menyesuaikan diri dengan keadaan kolam dan lingkungan

Pemberian Pakan

Pakan yang digunakan adalah pelet. Pelet diberikan 3 kali sehari pada pagi, sore dan malam hari saat udang sangat aktif. Jumlah pelet yang diberikan adalah 5% dari biomasa atau berat udang keseluruhan dan juga disesuaikan dengan umur udang sejak proses pembibitan. Dan dilakukan pemberian probiotik pada pakan dan media air kolam tersebut.

Hama Udang Galah

Hama yang sering menggangu udang galah adalah kepiting yang sering melubangi pematang kolam, ikan lele, belut dan ular. Untuk mengatasi masalah ini, perlu diadakan proses pemeliharaan dengan cara memasang filter pada pematang dengan tinggi 60 cm. Bisa juga menggunakan obat kimiawi seperti saponin, rotenan dan chemfish.

Penyakit Udang Galah

Penyakit utama yang menyerang udang galah adalah blackspot yang disebabkan oleh jamur. Untuk mengatasi penyakit ini diberikan obat anti bacterial atau anti biotika dan fungisida ke seluruh kolam. Akan tetapi proses ini biasanya sangat mahal harganya dan penyakit ini juga lebih banyak terlambat untuk dideteksi. Untuk mengurangi biaya, bisa mengeringkan kolam dan memulai dari awal dengan teknik dan cara ternak yang lebih baik.

Pemanenan

Pemanenan udang galah dapat dilakukan setelah 3 sampai 5 bulan masa pemeliharaan. Untuk mendapatkan hasil yang layak dijual, bisa memilih udang dengan jumlah 30 sampai 40 ekor per kg,  yaitu merupakan standar ukuran pasar. Pemanenan dilakukan pada pagi hari saat suhu lingkungan masih rendah dan udang tidak terlalu aktif dan mudah untuk ditangkap.